Senin, 17 September 2012

Pewarisan Sifat


Pola pewarisan sifat pada manusia

a.       Pola pewarisan autosomal
1.      Pola pewarisan autosom dominan
Sebuah alel pada autosom yang diwariskan domina jika pola disajikan dalam homozigot dan heterozigot. Sebuah sifat yang menentukan cenderung muncul di setiap generasi. Bila salah satu orangtua heterozigot, dan yang lainnya adalah homozigot untuk alel resesif, masing-masing anak-anak mereka memiliki kesempatan 50 persen mewarisi alel dominan dan menampilkan sifat yang terkait dengan itu.

Tabel 1. Pola Pewarisan untuk Beberapa Kelainan Genetik dan Gangguan
  
Disorder atau abnormalitas
Gejala utama
             Achondroplasia
                Suatu bentuk kekerdilan (dwarfisme)
            Aniridia 
               Cacat mata
           Camptodactyly rigid
                 Jari membengkok
           Familial hypercholesterolemia
              Kolesterol tinggi, arteri tersumbat
            Huntington’s disease
            Degenerasi dari sistem saraf
            Marfan syndrome
              Jaringan ikat tidak normal atau hilang
              Polydactyly
               Jumlah berlebih pada jari tangan, kaki, atau keduanya
            Progeria
           Penuaan dini yang drastis
                  Neurofibromatosis
             Tumor sistem saraf, kulit
2.      Pola pewarisan autosom resesif
Sebuah alel pada autosom yang diwariskan dalam pola resesif jika diekspresikan hanya pada orang homozigot, sehingga sifat terkait dengan alel dapat mengabaikan generasi. Orang-orang heterozigot untuk alel adalah pembawa, yang berarti bahwa mereka memiliki alel tapi tidak sifat tersebut. Setiap anak memiliki kesempatan 25 persen mewarisi alel dari kedua orang tua   menjadi homozigot untuk alel, anak-anak itu akan memiliki sifat tersebut. Semua anak dari orang tua homozigot juga homozigot.
Tabel 2. Pola Pewarisan untuk Beberapa Kelainan Genetik dan Gangguan
    
Disorder atau abnormalitas
Gejala utama
           Albinism
                 Tidak adanya pigmentasi
           Hereditary methemoglobinemia
            Warna kulit biru
          Cystic fibrosis
Kelainan sekresi yang mengarah ke
             Kerusakan jaringan dan organ
             Ellis–van creveld syndrome
            Kekerdilan, cacat hati, polidaktili
                 Fanconi anemia
              Kelainan fisik, kegagalan sum-sum tulang
             Galactosemia
                  Kerusakan otak, hati, dan mata
             Hereditary hemochromatosis
              Kelebihan zat besi pada sendi dan organ
            Phenylketonuria (pku)
            Penurunan mental
             Sickle-cell anemia
             Efek merugikan pleitropik pada seluruh tubuh
           Tay–sachs disease
Kerusakan mental dan kemampuan fisik, kematian dini
           
b.      Pola pewarisan yang terpaut kromosom x
Kromosom X membawa sekitar 2.000 gen manusia, yang hampir 10 persen dari jumlah total. Sebuah alel resesif pada kromosom ini meninggalkan petunjuk tertentu ketika itu menyebabkan kelainan genetik.

Contoh warisan terpaut kromosom X
1.      Buta warna merah-hijau
Sebagian besar gen yang terlibat dalam visi warna terdapat pada kromosom X, namun mutasi pada gen-gen sering mengakibatkan reseptor diubah atau hilang. Biasanya, manusia dapat merasakan perbedaan antara 150 warna, tetapi seseorang yang memiliki buta warna merah-hijau melihat kurang dari 25 warna karena reseptor yang merespon panjang gelombang merah dan hijau melemah atau tidak ada. Beberapa orang yang memiliki buta warna ini bingung dengan warna merah dan hijau. Sebagian yang lain melihat hijau sebagai warna abu-abu, namun memandang biru dan kuning cukup baik.
2.      Hemofilia
Hemofilia A adalah suatu pewarisan yang terpaut kromosom X dan berhubungan dengan pembekuan darah. Sebagian besar dari kita memiliki mekanisme pembekuan darah yang cepat menghentikan pendarahan dari luka kecil. Mekanisme tersebut melibatkan faktor VIII, produksi protein
Dari gen pada kromosom X. Pendarahan dapat berkepanjangan pada laki-laki yang membawa mutasi pada gen ini, atau pada wanita yang homozigot. Orang yang terkena penyakit ini cenderung sangat mudah mengalami memar, tapi pendarahan internal adalah Masalah paling serius. Pendarahan berulang pada sendi memperparah mereka dan menyebabkan arthritis kronis. Wanita Heterozigot membuat cukup faktor VIII untuk memiliki Waktu pembekuan mendekati normal.

source ::Biology Concepts and Applications 8e
Cecie Starr
Christine A. Evers
Lisa Starr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar