Sabtu, 20 Oktober 2012

ALIRAN FILSAFAT


Mengapa Pelajar di Indonesia Lebih Mementingkan Hasil daripada Proses?


Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan alat yang digunakan untuk membebaskan  manusia dari keterbelakangan,  kebodohan, dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif. Namun pada kenyataannya pendidikan seakan menjadi hal yang mahal untuk dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Bahkan yang lebih parah lagi nilai bisa diperjualbelikan. Bagi pelajar, proses belajar bukan lagi yang utama tapi yang paling utama adalah hasilnya. Mereka berlomba – lomba mendapatkan nilai yang tinggi tanpa peduli dengan  apa yang didapat dari proses belajarnya.  
Apabila masalah ini dihubungkan dengan ilmu filsafat, maka akan ditemukan berbagai alasan dan penyebab sehingga hal tersebut bisa terjadi.
Jika ditinjau dari aliran materialisme, yang menjadi penyebab masalah ini adalah pelajar Indonesia cenderung berpikir bahwa ketika mereka memiliki nilai tinggi, mereka bisa memiliki segalanya, termasuk pekerjaan yang layak.
Jika ditinjau dari aliran idealisme, masalah ini disebabkan oleh rendahnya religiuitas pelajar sehingga menghalalkan semua cara untuk mendapat nilai yang tinggi.
Jika ditinjau dari aliran realisme, yang menjadi alasan utama pelajar melakukan hal ini adalah, mereka merasa dengan nilai yang tinggi, derajat keluarga mereka akan terangkat.
Jika ditinjau dari aliran pragmatif, masalah ini terjadi karena pelajar tidak percaya pada kemampuan mereka untuk berkompetensi dengan jujur, sehingga sebagian besar dari mereka melakukan hal yang tercela demi sebuah nilai seperti menyuap guru, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar